KabarPrestasi.Com– Pada tanggal 13-14 September
2025, para mahasiswa Jurusan Perikanan Faperta Untirta telah melaksanakan kegiatan eksplorasi di kawasan Cagar Alam Rawa
Danau, Desa Ciseke, Batukuwung, Kabupaten Serang, Banten. Kegiatan ini
bertujuan untuk mendokumentasikan keanekaragaman ikan serta menganalisis
kualitas perairan pada beberapa stasiun pengamatan.
Kegiatan
ini diikuti oleh 12 orang, terdiri dari:
- Dosen
Pembimbing:
Dr. Muh. Herjayanto, S.Pi., M.Si.; Tri Prabowo, S.Pi., M.Si.; Robby
Maulana Putra, M.Pi.; Safira Meidina Nursatya, M.Si.
- Mahasiswa/Anggota
Tim:
Moh Adi Wiranata, Fadhli Rizqia Kamil, Muhammad Romdhoni Al-Mubaroq, Abdul
Muad Maenaka, Kevin Arya Ananta Rahman, Radhi Favianajla Yulianto,
Muhammad Fawwaz Faiz, dan M. Fathir Akbar.
Tim berangkat dari kampus menuju lokasi dengan waktu
tempuh sekitar 1,5 jam menggunakan sepeda motor. Sesampainya di lokasi,
tim melakukan istirahat singkat, observasi awal, serta wawancara singkat dengan
warga sekitar. Setelah itu dilaksanakan briefing mengenai alur kegiatan
eksplorasi.
Eksplorasi
dilakukan di tiga stasiun pengamatan, yaitu:
- Stasiun 1: Kawasan dekat
pemukiman (pH 6,7; DO 4,3–4,8 mg/L, Suhu 30°).
- Stasiun 2: Kawasan pertanian
(pH 7,6; DO 5,9–6,0 mg/L, Suhu 26).
- Stasiun 3: Kawasan inti
“kobakan” (pH 6,9-7; DO 4,6–5,0 mg/L, Suhu 30,7°).
Pada kobakan utama, kondisi ekosistem masih
terjaga baik. Ditemukan banyak satwa liar seperti monyet dan berbagai jenis
burung yang menandakan kealamian serta keutuhan ekosistem di kawasan inti
Rawa Danau.
Dari kegiatan eksplorasi, tercatat 11 taksa ikan baik asli (native) maupun introduksi (introduced), di antaranya: sepat (Trichopodus trichopterus), nilem (Osteochilus vittatus), paray (Rasbora sp.), jendol/bungkreung (Gambusia affinis), julung-julung (Hyporhamphus xanthopterus), belut, lendi (Clarias nieuhofii), patin, betok (Anabas testudineus), gabus (Channa striata), serta nila/mujaer (Oreochromis sp.).
Selain itu, tim juga memperoleh informasi ekologi
dari warga setempat, yaitu Bapak
Khorul Bahri mengenai kondisi di sekitar sawah miliknya.
“Di kawasan sawah, banjir terjadi dua kali besar di
bulan 1 dan bulan 2. Sawah bisa panen asalkan pakai pupuk, sedangkan batang
padi di sini dibiarkan membusuk jika tidak dipupuk. Dalam 4 bulan sudah bisa
panen. Di sawah ini ada belut, dan lendi masuk ke kawasan sawah ketika banjir.
Mereka beranak di daerah sawah, tergantung bulan dan posisi matahari. Sebelum
banjir lendi naik, dan sebelum surut dia sudah balik," ungkapnya.
Eksplorasi ini menunjukkan bahwa Rawa Danau masih
menjadi habitat penting bagi keanekaragaman ikan air tawar, meskipun terdapat
pengaruh dari aktivitas manusia seperti pemukiman dan pertanian. Ekosistem inti
kobakan masih relatif alami dan terjaga, sementara informasi dari masyarakat
lokal memberikan tambahan pengetahuan penting mengenai dinamika ekologi ikan,
khususnya belut dan lendi di kawasan persawahan yang dipengaruhi pola
banjir musiman.
Posting Komentar