KABAR PRESTASI - Ketua Lembaga Pemantau Pemilu (LPP) KAMMI Banten, Emar Muamar, mengungkapkan kekecewaannya terhadap masalah yang muncul terkait aplikasi SIREKAP KPU dan penundaan rapat pleno tingkat Kecamatan. Emar menyatakan bahwa KPU seharusnya tidak memaksakan penggunaan aplikasi yang belum matang dalam pemilihan umum serentak 2024, mengingat pentingnya proses demokrasi yang menentukan nasib bangsa lima tahun ke depan. 

"Kami menilai bahwa KPU terlalu memaksakan penggunaan aplikasi SIREKAP yang belum matang. Terbukti banyak sekali kegaduhan yang terjadi akibat penggunaan SIREKAP dengan banyaknya data suara yang tidak sesuai dengan C1 padahal pemilu ini merupakan proses yang sakral dan menentukan nasib bangsa dalam lima tahun kedepan" Kata Emar.

Emar menyoroti dampak negatif dari masalah SIREKAP, seperti penundaan beberapa rapat pleno tingkat Kecamatan yang sudah dimulai, akibat instruksi dari KPU. Dia berharap KPU segera menemukan solusi agar rapat pleno tersebut dapat dilanjutkan dengan menggunakan perhitungan manual. Emar menegaskan bahwa perhitungan manual menggunakan formulir C1 dan C hasil manual harus menjadi patokan utama, bukan mengandalkan aplikasi SIREKAP yang bermasalah.

"Kami mendapat laporan dari kader-kader KAMMI yang melakukan pemantauan pemilu di tingkat Kecamatan, bahwa banyak rapat pleno tingkat Kecamatan yang ditunda akibat permasalahan aplikasi SIREKAP padahal rapatnya sudah berjalan. Kami menilai seharusnya KPU tidak menjadikan SIREKAP sebagai patokan utama dalam rapat pleno karena aplikasi SIREKAP hanya alat bantu dan perhitungan manual menggunakan C1 harus tetap dijadikan patokan utama" Ujar Emar.

Emar juga menambahkan bahwa partisipasi masyarakat dalam proses pemilu harus dijaga dengan baik, dan kesalahan teknis seperti ini dapat merusak kepercayaan publik terhadap integritas pemilu. LPP KAMMI Banten mendesak KPU untuk bertanggung jawab dan segera menyelesaikan masalah ini demi kelancaran dan keabsahan proses pemilihan umum.

"Lembaga Pemantau Pemilu KAMMI Banten akan terus memantau perkembangan situasi ini dan akan tetap menjadi mitra kritis pemerintah untuk memastikan pemilu berjalan dengan lancar dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang sehat" Tutup Emar yang juga merupakan alumni Lemhannas.

(Red/Yoga) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama