Di tengah hiruk pikuk kehidupan di negeri perantauan, lahirlah seorang pemuda bernama Muhammad Hidayat. Ia tumbuh besar di Malaysia bersama kedua orang tua dan empat saudaranya. Sebagai anak ketiga dari lima bersaudara, Hidayat sejak kecil sudah menunjukkan semangat belajar dan jiwa kepemimpinan yang kuat — dua hal yang kemudian menjadi fondasi perjalanan hidupnya.

Pendidikan dasarnya ditempuh di Sekolah Indonesia Luar Negeri (CLC Holy Trinity), tempat di mana ia tidak hanya belajar pelajaran akademik, tetapi juga membangun karakter dan spiritualitas. Di usia yang masih belia, Hidayat sudah menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang Semarak Ramadhan, sebuah kompetisi yang diikuti berbagai Sekolah Indonesia di luar negeri. Dari tiga lomba yang diikutinya, ia berhasil membawa pulang dua gelar juara di bidang Tartil Qur’an dan Tahfiz Juz Amma, serta meraih juara ketiga dalam kategori Azan.

Perjalanan pendidikannya berlanjut di jenjang SMP pada sekolah yang sama. Di masa ini, semangat kepemimpinannya semakin menonjol. Ia dipercaya menjabat sebagai Ketua Keagamaan, dan di periode berikutnya menjadi Sekretaris Organisasi Sekolah. Tak berhenti di sana, ia juga terpilih sebagai pengibar bendera luar negeri pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia — pengalaman yang membuatnya semakin yakin akan tekadnya untuk menjadi pemimpin muda yang bermanfaat bagi sesama.

Setelah lulus SMP, Hidayat mendapat beasiswa pemerintah untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia. Ia memilih menempuh pendidikan di SMK Penerbangan, sebuah langkah besar yang memperluas wawasan dan tanggung jawabnya. Di masa ini, ia semakin aktif berorganisasi, baik di sekolah maupun di lingkungan pesantren modern tempat ia tinggal. Dedikasi dan kepemimpinannya kembali terlihat ketika ia dipercaya menjadi Pradana di Dewan Ambalan, serta menjabat sebagai Humas di OSIS dan OSPIV (Organisasi Santri Pesantren Islamic Village).

Kini, Hidayat melanjutkan perjalanan akademiknya di Universitas Raharja dengan beasiswa penuh, mengambil jurusan Teknik Informatika. Meski lintas jurusan, semangatnya tidak surut. Ia percaya bahwa jiwa kepemimpinan bukan sekadar tentang posisi, tetapi tentang keberanian untuk memberi manfaat dan inspirasi. Saat ini, ia mengemban amanah sebagai Ketua Lembaga Dakwah Kampus (LDK), peran yang dijalaninya dengan penuh komitmen, semangat kebersamaan, dan tekad untuk menebar nilai-nilai positif di lingkungan kampus dan masyarakat.

Bagi Muhammad Hidayat, menjadi pemimpin muda bukanlah tentang seberapa tinggi jabatan yang diraih, melainkan tentang bagaimana membawa perubahan — sekecil apa pun — untuk membuat dunia di sekitarnya menjadi lebih baik.


Editor: Khairul

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama