KabarPrestasi.com — KKN Tematik Mandiri Kelompok 23 melaksanakan program pemberdayaan pasien rehabilitasi di Yayasan Assifa Amalindo Pratama Waringinkurung sejak 24 Juli hingga 15 Agustus 2025. Program ini menghadirkan pendekatan inovatif dengan memanfaatkan media tani, khususnya penanaman bibit sawi, sebagai sarana membangun kemandirian sekaligus keterampilan hidup bagi pasien.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari terapi kerja yang memadukan aspek psikososial, keterampilan pertanian, dan penguatan mental. Dengan cara ini, pasien tidak hanya diarahkan untuk pulih secara holistik, tetapi juga dipersiapkan memiliki bekal kehidupan pascarehabilitasi.
Pasien dilibatkan secara aktif dalam pengelolaan lahan pertanian di lingkungan yayasan, mulai dari mengolah tanah, menanam sayuran seperti sawi dan kangkung, hingga membudidayakan ikan lele. Proses ini tidak sekadar menjadi terapi okupasi untuk melatih fokus, konsistensi, dan tanggung jawab, tetapi juga membekali pasien dengan keterampilan praktis yang bermanfaat di masyarakat.
Ketua KKN Kelompok 23, Roihanul Firdaus, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi modal penting bagi pasien setelah menjalani rehabilitasi.
“Kami ingin pasien tidak hanya pulih secara mental dan fisik, tetapi juga siap secara sosial dan ekonomi. Melalui media tani, mereka belajar kerja sama, kesabaran, dan nilai produktivitas,” ujarnya.
Program ini turut didukung relawan, mahasiswa KKN, serta komunitas pertanian setempat. Mereka memberikan pelatihan teknik pertanian modern dan organik. Sebagian hasil panen dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur yayasan, sementara sisanya dijual guna mendukung keberlanjutan program.
Salah seorang pasien berinisial H mengaku mendapatkan pengalaman berharga dari kegiatan ini.
“Saat saya menanam dan merawat sayuran, saya merasa punya tujuan baru dalam hidup. Rasanya bangga saat melihat hasil panen,” ungkapnya.
Melalui pemberdayaan berbasis media tani, Yayasan Assifa Amalindo Pratama Waringinkurung membuktikan bahwa rehabilitasi dapat berjalan seiring dengan pembentukan keterampilan hidup. Program ini menjadi bukti nyata bahwa pertanian mampu menjadi media penyembuhan sekaligus pintu menuju kemandirian.
Reporter: Nur Komalasari
Editor: Roihanul, Nauval, Nisa, Aisyah, Rani
Posting Komentar